Protozoa 2: Siklus Hidup


https://www.researchgate.net/publication/336540012/figure/download/fig1/AS:814074791227402@1571101963916/Life-cycle-of-T-cruzi-showing-the-various-forms-of-the-protozoan-in-the-invertebrate.ppm







Siklus hidup protozoa dapat bervariasi antara jenis-jenisnya. Berikut adalah contoh umum dari dua kelompok besar protozoa, yaitu Ciliophora (seperti Paramecium) dan Apicomplexa (seperti Plasmodium, penyebab malaria):

1. Siklus Hidup Protozoa Ciliophora (Contoh: Paramecium):

Siklus hidup Paramecium melibatkan dua jenis reproduksi utama: aseksual (pembelahan biner) dan seksual (konjugasi).

  • Reproduksi Aseksual (Pembelahan Biner):

    1. Paramecium bereproduksi aseksual dengan pembelahan biner.
    2. Inti sel mengalami pembelahan mitosis, dan sel kemudian membelah menjadi dua sel anak yang identik secara genetik.
  • Reproduksi Seksual (Konjugasi):

    1. Dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, Paramecium dapat melakukan konjugasi.
    2. Dua individu Paramecium saling berdekatan dan terhubung oleh jembatan sitoplasma.
    3. Terjadi pertukaran materi genetik antara kedua sel melalui konjugasi.
    4. Meskipun ada pertukaran materi genetik, ini tidak menghasilkan keturunan baru, dan kedua individu tetap hidup secara independen.

2. Siklus Hidup Protozoa Apicomplexa (Contoh: Plasmodium, Penyebab Malaria):

Siklus hidup Plasmodium melibatkan pergiliran antara inang manusia dan inang nyamuk Anopheles.

  • Fase Aseksual di Tubuh Manusia (Schizogoni):

    1. Parasit Plasmodium masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi.
    2. Plasmodium menginfeksi hepatosit (sel hati) dan berkembang biak secara aseksual, membentuk merozoit yang kelak akan menginfeksi sel darah merah.
  • Fase Aseksual di Sel Darah Merah:

    1. Merozoit masuk ke dalam sel darah merah dan berkembang biak secara aseksual di dalamnya.
    2. Merozoit memecah sel darah merah dan melepaskan lebih banyak merozoit ke dalam darah.
  • Fase Seksual di Tubuh Nyamuk (Sporogoni):

    1. Nyamuk Anopheles menggigit manusia dan menghisap darah yang mengandung merozoit.
    2. Merozoit berkembang menjadi gametosit (sel kelamin) dalam tubuh nyamuk.
    3. Terjadi fertilisasi di dalam tubuh nyamuk, membentuk zigot.
    4. Zigot berkembang menjadi oosit dan kemudian menjadi sporozoit.
    5. Sporozoit bergerak ke kelenjar ludah nyamuk, siap untuk menginfeksi manusia selanjutnya.
  • Siklus Berulang: Siklus ini terus berulang, dan nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan Plasmodium kepada manusia melalui gigitannya.

Siklus hidup protozoa dapat sangat kompleks dan melibatkan pergiliran antara fase aseksual dan seksual. Contoh Plasmodium mencerminkan kompleksitas siklus hidup yang terkait dengan infeksi manusia dan nyamuk vektor. Studi lebih lanjut terhadap siklus hidup ini membantu dalam pemahaman penyakit yang disebabkan oleh protozoa dan pengembangan strategi pengendalian.

Komentar